LEBAK ] Batching Plant PT. BBS (Bintang Beton Selatan) di Cihara mulai di keluhkn warga , terkait beroperasinya batching plant, pasalnya selain berdebu juga mengganggu kenyamanan warga.
Hal ini dikatakan oleh warga sekitar batching plant PT. BBS, yang menurutnya sangat menggangu.
"Coba datang ketika loading, itu debunya ke warung kemana bukan ke saya saja ke warga yang lain juga. Terus saya juga pernah nemuin pengurusnya atau ga tahu siapa disitu untuk meminta tolong disiram air, karena debu semen debu pasir itu kemana-mana kalau sedang loading," ujar ibu-ibu warga sekitar yang minta namanya tidak disebutkan.
Selain itu, ibu warga sekitar tersebut mengaku pernah mendatangi batching plant tersebut dan mengadukan keluhannya namun tidak diindahkan.
"Saya pernah datang dan mengatakan tolong dong itu air, soalnya debunya suka ke sini tapi ga di tanggapi. Katanya bukan pengurusnya lah inilah itulah, jadi kayak bola dilempar-lempar.
Jadi ga tau mau ngomongnya ke siapa ngadu nya ke siapa, soalnya debunya benar-benar bikin sesak dada, ke makanan-makanan warungan juga terdampak. Kita ga minta ganti rugi, cuma minta disiram, tapi kalau terus begini, makanan-makanan warung ada debu semen walau di lap, tetap orang gimana," ungkapnya.
Sekedar informasi, batching plant PT. BBS saat ini sedang disorot publik karena diduga ilegal dan pernah ditutup, dikarenakan alih fungsi dari Lahan Sawah Dilindungi (LSD) sehingga PBG dan ijin retailnya tidak terbit. Namun beberapa bulan ini beroperasi kembali dan belum ada tindakan dari pihak terkait, terutama Satpol PP Kabupaten Lebak.
Informasi terakhir yang diterima awak media, karena Satpol PP Kabupaten Lebak tidak berani menindak, Koalisi Lebak Selatan (Kolase) yang tergabung didalamnya LSM, Ormas dan Media Pers berkolaborasi dengan IMC, akan melakukan audiensi dengan pihak Satpol PP Kabupaten Lebak.
Bahkan jika hasil audiensi nanti tidak ada langkah konkret Pemda Lebak, Kolase bersama IMC akan melakukan aksi unjuk rasa.
(Junaedi/Red)
