Diduga Ada Mafia Tanah Di Pembangunan SMKN Cihara Kab Lebak
SAPUJAGATNEWS.com
LEBAK,_Rencana pembangunan unit sekolah baru untuk SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 2 Cihara, di Kabupaten Lebak.
Dalam pengusulan lahan diduga ada pihak yang menjadi mafia tanah untuk pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri tersebut.
Eli Sahroni Aktivis Senior Banten ini meminta pemerintah Provinsi Banten berhati-hati dan tidak serampangan dalam menentukan lahan yang sudah diusulkan.
"Saya minta Pemprov Banten, melalui dinas pendidikan menunda rencana pembangunan SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 2 Cihara, karena disinyalir ada mafia tanah yang bermain untuk kepentingan pribadi," tegas Eli Sahroni 9/6/2025
Eli Sahroni Ketua Umum DPP Badak Banten Perjuangan meminta agar niat baik pemerintah dalam pembangunan sarana pendidikan tidak dicederai oleh oknum yang mencari keuntungan pribadi.
Rencana pemerintah Provinsi Banten sebaiknya disambut baik oleh masyarakat, dengan cara memberikan fasilitas lahan yang harganya tidak terlalu mahal.
"Saya pastikan, siapapun bermain menjadi mafia tanah tanah untuk kepentingan negara agar berhenti, apabila kekeuh maka harus siap berhadapan dengan hukum, saya dan rekan akan bergerak tuntaskan perkara ini", tandasnya.
Eli Sahroni mengatakan, praktik mafia tanah pada usulan calon lahan baru untuk SMK Negeri 1 Cihara dengan cara kerjasama dengan pemilik lahan.
Bahkan terendus, seorang oknum guru di salah satu SMK Negeri di Cihara menklaim dekat dengan Gubernur Banten, sehingga mengklaim dapat mengusulkan calon lahan.
"Saya merekam ada oknum guru yang mencatut nama Gubernur Banten Andra Soni untuk melancarkan aksinya sebagai mafia tanah yang diduga bekerjasama dengan pemilik lahan dengan pola perjanjian jatah atau komisi dari penjualan lahan," katanya.
Menurut Eli Sahroni cara yang dilakukan pihak Pemprov melalui Dinas Pendidikan Banten sangat bertentangan dengan regulasi tentang pengadaan lahan untuk pembangunan sekolah.
Lebih lanjut, sebaiknya Dinas Pendidikan Provinsi Banten penunjukan lahan untuk SMK Negeri 1 Cihara, seharusnya pemerintah menggunakan lahan yang sudah dilakukan Feasibility Study pada Tahun 2021.
Hal itu mengingat efesiensi anggaran yang saat ini tengah ditekankan oleh pemerintah pusat.
Apabila tetap dilakukan FS ulang sama artinya itu membuang-buang anggaran.
"Artinya jika lahan untuk SMK Negeri 1 Cihara dilakukan FS ulang, itu sama saja dengan penghamburan anggaran, lalu siapa yang akan mengganti kerugian uang negara puluhan bahkan bisa ratusan juta rupiah," jelasnya.
Diketahui, rencana pembangunan fasilitas pendidikan itu menjadi sorotan masyarakat lantaran terendus ada praktik permainan lahan oleh mafia tanah.
" Kami dari Badak Banten Perjuangan akan melakukan aksi unjuk rasa di kantor Gubernur Banten menolak penetapan lahan untuk SMKN 1 dan 2 Kecamatan Cihara ", imbuh King Badak panggilan akrab Ketum Badak Banten Perjuangan
Sementara berita ini di lansir Media Sapujagatnews.com, mengkonfirmasi terkait adanya dugaan mafia tanah lewat Wa kepada Kepala Sekolah SMKN 1 Cihara Amin Rohman ,Senin 09/06/2025 mengatakan"sepengetahuan saya tidak ada yang di namakan mafia tanah,serta pihak sekolah tidak ikut terlibat kepanitiaan tegasnya.
Amin menambahkan terkait lahan untuk gedung sekolah SMKN itu urusan dinas pungkasnya.
(Redaksi)